Senin, 05 April 2010

Kena Cekal, Ungu Terus Berkarya


Lihat Biografi Ungu

Kena cekal tak membuat grup band asal Bandung yang ditunggai Pasha Ungu, Onci, Enda, Maki dan Rowman ini berhenti berkarya. Bagi mereka urusan cekal bukan berarti memasung kreatifitas. Kreatifitas tak bisa terpenjarakan.

Dan kita tak pernah tahu kenapa harus terjadi dengan Ungu," ujar Maki seusai mengisi acara "Selamat Jalan Kekasih, Selamat Jalan Chrisye" di studio stasiun televise swasta tad malam (3/4).

Ungu merasa sangat heran dengan pencekalan untuk tampil di venue terbuka, selama ini lagu-lagu mereka selalu menyuarakan cinta tak ada lirik pemberontakan dan menghasut massa. Kalau barometernya kejadian di Pekalongan yang menewaskan sejumlah penonton saat Ungu konser di kota batik tersebut, jelasnya bukan tanggungjawab Ungu.

"Kita datang hanya siap untuk manggung kalau tempat itu urusan panitia penyelenggara yang sudah tahu prediksi berapa penonton yang akan datang, demikian juga dengan keamanan, kita tidak bisa prediksi hal itu," jelas Enda.

Peristiwa dilarangnya manggung Ungu di Jakarta, jelas membuat awak Ungu merasa kecewa. Ungu mencoba untuk berpikir positif. "Mungkin pihak panitia dan Polda Metro Jaya punya alasan yang lebih bagus. Kita kecewa karena tidak bisa tampil dihadapan penggemar kita. Kalau soal rugi apa tidak jelas kita tidak rugi hanya rugi secara immaterial saja, dan yang melakukan wanprestasi kan bukan kita. Kita hanya mencoba melakukan terbaik dari apa yang bisa. Tetap ini sama sekali tidak mempengaruhi kreatifitas Ungu. Kreatifitas tidak bisa dipenjarakan," tandas Maki.

Kalau peristiwa di Pekalongan dan beberapa kota lain dihubung-hubungan dengan logo Ungu yang bertanduk, mereka menolak perihal tersebut. Ungu tidak percaya dengan sugesti semacam itu. "Logo adalah logo dan itu bisa diubah kapan saja," kata Enda. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Bens Leo saat ditemui di tempat lain.

Kritikus dan pengamat musik jempolan ini menganggap filosofis logo pada band itu sama sekali tidak penting. Kalau logo bertanduk diartikan selalu memakan korban seperti yang diungkap salah satu peramal kenamaan, itu tak ada hubungannya dengan musik. "Dulu Godbless pernah mendapatkan kecaman seperti itu. Tapi dalam musik bukan itu unsure yang penting. Dalam sebuah konser sinergi antara artis, penonton, penyelenggara dan pihak keamanan itu hal yang mutlak. Jadi saya berharap Ungu terus berkarya," ujar Bens Leo.

By: KapanLagi.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar